Sabtu, 24 November 2012

Jenis Kamera dan Cara Memilih Kamera

JENIS-JENIS KAMERA

-Kamera Rangefinder (Rangefinder Camera)


  Kamera jenis ini berbntuk ringkas dan otomatis termasuk lampu kilatnya. Ciri-ciri dan kelemahan dari jenis kamera ini adalah adanya jendela pengamat (viewfinder-windows) yang ada diatas lensa kamera. Disini pemotret melihat subjek pemotret melalui jendela pengamat yang ada di atas lensa. Sedang film "melihat" subjek yang ada dibawah jendela pengamat. Sehingga ada perbedaan antara pandangan pemotret dan film yang merekam gambar. Perbedaan tersebut dinakan PARALAX.
- KAMERA SLR (Single Lensa Reflex Camera)
Perbedaan Pandangan atau PARALX tersebut tidak ada pada kamera SLR karena yang dilihat pemotret melalui pengamat (view-finder) adalah refleksi bayangan subjek yang melewati suatu lensa yang sama juga akan mengenai film. Jadi apa yang dilihat pemotret melalui view finder sama seperti apa yang dilihat film. Dengan demikian pemotret bisa lebih mudah untuk mengatur baik ketajaman (fokus) maupun komposisi gambar. Keunggulan dari kamera SLR adalah lensanya bisa di ganti-ganti sesuai keinginan pemotret.




Disini saya akan memberikan tips kepada anda untuk memilih kamera berserta aksesoris lainya seperti lensa, lampu kilat atau Flash, Filter, dan lain-lain.


Yang pertama saya akan menjelaskan bagaimana kita memilih kamera. Diantaranya adalah :
- Dimensi dan Fungsi
   Saat ini banyak sekali para pemula fotografi meminati kamera digital pocket (kamera saku) selain karena kepraktisannya, kamera tersebut memiliki ukuran yang ringkas. Kepraktisan yang dimaksud isina adalah dalam hal mode pemotretan yang serba otomasti (auto) dan fungsi perekaman video yang disukai. Pemotret tidak harus menentukan kecepatan rana atau diafragma. Jenis kamera ini menguntungkan jika anda dihadapkan pada kebiasaan memotret yang serba cepat atau untuk keperluan snapshots.


Selain itu juga ada jenis kamera SLR. Kepuasan berkreatif dengan pilihan lensa yang beragam dapat diterapkan pada kamera SLR. Dengan harga dibawah 7 jutaan, anda dapat memperoleh fleksibelitas optik dan lensa, aksesoris, kontrol pemotretan dan kualitas hasil foto yang lebih dari sekedar kamera saku. Kamera SLR memiliki banyak pilihan menu pemotretan yang lebih luas lagi serta rentang ISO dan White Balance yang lebih lebar lagi. Namun ada juga sebagian kamera SLR tidak dapat digunakan untuk merekam video. Dengan kamera SLR, pilihan untuk variasi lensa, lampu kilat, dan aksesoris lainnya jauh lebih banyak. Kamera SLR dirasa kurang praktis dalam hal dimensi yang besar serta kebutuhan lensa dan aksesoris yang banyak yang harus dipenuhi. Pemilihan Kamera SLR akan menguntungkan dari sisi ketahanan jangka panjang pemakaiannya dan nilai jual yang relatif lebih tinggi daripada jenis kamera lain.

- Kapasitas Resolusi
  Kapasitas pada Kamera biasanya sering dikenal dengan Megapiksel (MP). Kecepatan proses imej dan kecepatan sensor sudah mendukung kamera jenis saku hingga memiliki kapasitas resolusi hingga 8MP, dan kamera jenis SLR hingga 16MP. Semakin tinggi kapasitas resolusinya untuk kemampuan dan fitur yang sama, tentu harganya akan semakin mahal.

Selain melihat kapasitas resolusi, anda juga harus mengenali ukuran sensor. Pada kamera saku, ukuran sensor biasanya dinyatakan dengan inch contohnya 1/2,7" , 1/1,8" , 2/3". Sedangkan untuk kamera SLR, penggolongan ukuran sensor dibedakan dalam APS-C (ukuran sensor kurang lebih 23,7x15,7mm), APS-H (ukuran sensor kurang lebig 28,7x19,1mm), dan Full Frame (ukuran sensor sama dengan ukuran film 35mm yaitu 24x36mm). Khusus untuk kamera Olympus, menggunakan sistem Four Third (4/3), dengan ukuran sensor 17,4x13,1mm.

Ukuran dan kapasitas resolusi sensor memang tidak mutlat sebagai parameter kualitas suatu foto, melainkan harus dilihat dari sistem secara keseluruhan juga. Namun, dengan ukuran sensor dan kapasitas resolusi yang lebih besar Anda akan diuntungkan dengan hasil foto yang lebih tajam, akurasi warna dan gradasi yang lebih tinggi (dynamic range yang luas), dan tingkat noise foto semakin rendah.

Jumat, 23 November 2012

Pengantar Fotografi

Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Fotografi adalah sebuah metode yang menggunakan cahaya untuk menghasilkan sebuah gambar atau lukisan.lukisan tersebut berasal dari rekaman sebuah obyek yang dipantulkan oleh cahaya dan obyek tersebut merupakan media yang peka akan cahaya. Alat yang dapat menangkap atau merekan cahaya ini dinamakan KAMERA.
Dengan kemajuan teknologi saat ini, banyak sekali orang memiliki kamera dan menggunakan kamera itu sesuai dengan fungsinya. Namun diantara semua itu, hanya sebagian orang yang bisa memotret dan pantas untuk disebut pemotret atau fotografer. Pemotret yang baik bukan hanya mereka yang bisa menggunakan kamera, tetapi bagaimana mereka bisa mengerti arti dan makna apa yang akan di ambil dari sebuah gambar tersebut dan bisa mengekspresikan gambar-gambar tersebut.
Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkapan cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan.
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapatkan ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotgrafer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma dan Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur.
Pada umumnya semua hasil karya fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja mata manusia. seperti halnya mata, kamera memiliki lensa, dan mengambil pantulan cahaya terhadap suatu objek dan menjadi sebuah image. Tetapi, sebuah kamera dapat merekam sebuah image kedalam sebuah film dan hasilnya tidak hanya bisa dibuat permanen tetai dapat pula diperbanyak, dan diperlihatkan kepada orang lain. sedangkan mata hanyadapat merekam image kedalam memori otak dan tidak bisa dilihat secara langsung kepada orang lain. Semua foto yang bernilai dihasilkan oleh kreatifitas pemotret yang ditunjang dengan kemampuannya mempergunakan alat foto atau kamera. Maka kalau kita ingin menjadi pemotret yang baik, tidak isa ditawar lagi, salah satu syarat utamanya dalah memperdalam pengetahuan dan keterampilan kita mempergunakan alat foto.

Agar anda merasa diuntungkan dengan keberadaan era digital ini, sebelum melakukan rekayasa dan langkah kreatif sebuah foto digital, akan lebih baik jika anda terlebih dulu dapat menghasilkan foto yang benar dari sisi teknik fotografi lalu percantik foto-foto yang kurang bagus dengan bantuan software.

Cahaya merupakan "kunci" utama yang tidak dapat ditawar, demikian juga dengan teknik fotografi. Perhitungan pengukuran cahaya dan teknik yang tepat harus dilakukan agar hasil foto tidak uner-exposure atau over-exposure, sehingga langkah-langkah koreksi dengan olah digital tidak akan terasa merepotkan dan membuang waktu terlalu banyak.

Hasil foto digital yang bagus harus melibatkan unsur-unsur seperti pemahaman teknik fotografi dan pengukuran cahaya, pengetahuan komponen-komponen kamera termasuk lensa dan aksesorisnya, pemahaman istilah fotografi digital seperti white balance, image size, dll, serta pemahaman pengaturan dan koreksi warna pada perangkat olah digital.

MERANCANG KOMPOSISI

Keterampilan anda dalam menguasai alat foto dan sinar yang merupakan bahan dasar terciptanya sebuah foto, hanyalah merupakan salah satu syarat untuk bisa menghasilkan suatu foto yang bernilai seni. Setelah itu anda dituntut untuk menguasai cara bagaimana merancang komposisi gambar agar tampak lebih menarik perhatian. Hal kedua inilah yang sering dilupakan banyak orang. Mungkin ini disebabkan karena sebuah foto dapat dibuat dalam waktu yang singkat. Sebuah foto terjadi hampir bersamaan pada saat menekan tombol SHUTTER RELEASE dalam waktu sepersekian detik. Karena hal tersebut dimungkinkan, sehingga orang tidak berfikir atau tidak mau berfikir lagi tentang komposisi. Lain halnya pada seni lukis, yang karena proses pembuatannya lama, maka sang pelukis akan selalu berfikir terus bagaimana komposisi gambar tersebut diatur supaya tanpak menarik.

Bagaimana foto yang menarik itu...???????
Foto yang menarik itu adalah foto yang bisa memberikan kesan yang dalam. Foto yang mampu membawa emosi penonton. Emosi tentang keindahan, kegembiraan, kesedihan, kekejaman, dsb. Karena foto hanyalah gambar dua dimensi sedangkan manusia melihat kenyataan yang ada dalam pandangan tiga dimensi, maka perasaan-perasaan seperti tersebut diatas sulit didapatkan. Untuk membangkitkannya pemotret harus membuat kesan pada gambar yang bisa menimbulkan ilusi pada penonton bahwa apa yang dilihatnya dalam gambar adalah tiga dimensi. Untuk itu pemotret bisa mengatur susunan bagian-bagian yang ada dalam gambar dan inilah yang disebut komposisi. Dengan demikian jelasnya bahwa komposisi merupakan bagian yang penting dalam pembuatan foto.

PANDANGAN KAMERA

Perbedaan paling dasar antara seorang pemotret yang baik dan seorang pemotret asal jepret adalah cara memandang suatu obyek. Seorang pemotret asal jepret akan memandang suatu obyek apa adanya, seperti pandangan manusia biasa. Seorang pemotret yang baik, memandang suatu obyek dengan pikiran pandangan kamera. Pandangan kamera adalah dua dimensi karena melihat dengan satu lensa. Manusia melihat dengan dua lensa mata sehingga pandangannya tiga dimensi. Karena dia bisa melihat dengan pikiran pandangan kamera yang dua dimensi itu, maka pemotret yang baik akan berusaha membuat kesan tiga dimensi agar sesuai dengan pandangan manusia. Perbedaan lainnya adalah bahwa manusia melihat dengan pikiran yang dipengaruhi oleh emosi, sedangkan kamera hanya obyektif saja.

Dengan mengetahui perbedaan antara pandangan manusia dan pandangan kamera anda bisa membuat foto-foto yang lebih efektif. Yaitu dengan selalu mempertimbangkan apakah pandangan kamera seperti yang anda lihat dalam VIEWFINDER bisa memberikan imajinasi sebagai pandangan manusia. Dengan demikian anda akan mudah mengatur komposisi agar bisa didapatkan gambar yang bisa menimbulkan imajinasi sebagai pandangan manusia.